Manchester City menderita kekalahan 0-1 dari Crystal Palace di final Piala FA di Stadion Wembley. Momen paling kontroversial terjadi ketika City mendapatkan penalti, tetapi Erling Haaland—biasanya eksekutor utama—menyerahkan bola kepada Omar Marmoush, yang akhirnya gagal mengeksekusi. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh MANCITY FOOTBALL PRO.
Pep Guardiola mengaku tidak tahu alasan Haaland tidak mengambil penalti tersebut. “Mereka yang memutuskan di lapangan. Saya pikir dia (Haaland) akan mengambilnya, tapi mereka memilih Omar,” ujar pelatih City itu. Kiper Palace, Dean Henderson, berhasil menepis tendangan Marmoush, menjadi pahlawan kemenangan timnya.
Keputusan ini menuai kritik, termasuk dari Wayne Rooney yang menyatakan penyerang kelas dunia seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo tidak akan melewatkan kesempatan seperti itu. “Mereka egois dalam hal mencetak gol, dan itulah yang membedakan mereka dari Haaland,” kata legenda Manchester United itu.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Reaksi terhadap Kegagalan Penalti dan Performa Haaland
Haaland, yang biasanya menjadi andalan City dalam situasi penalti, tampak ragu sebelum akhirnya memberikan bola kepada Marmoush. Rooney menyoroti bahwa kegagalan ini mungkin memengaruhi mental sang penyerang. “Anda bisa melihat ekspresinya—ia terpengaruh. Mungkin tekanan di Wembley terlalu besar,” tambahnya.
Selain penalti, Haaland juga kehilangan peluang emas setelah kiper Henderson terlihat memegang bola di luar kotak penalti. VAR memeriksa insiden tersebut tetapi memutuskan tidak ada pelanggaran yang pantas mendapat kartu merah. Guardiola menolak berkomentar panjang lebar, hanya menyatakan, “Tanyakan pada VAR dan wasit.”
Kinerja Haaland sepanjang laga dinilai kurang maksimal. Ia kesulitan menembus pertahanan Palace yang solid, dan kegagalan penalti semakin memperburuk citranya di mata kritikus.
Baca Juga: Bek Manchester City Frustasi, Southampton Buang-Buang Waktu
Kontroversi VAR dan Insiden Antara Guardiola-Henderson
Selain penalti, momen lain yang mengundang perdebatan adalah ketika Dean Henderson memegang bola di luar kotak penalti saat dikejar Haaland. Beberapa analis berpendapat kiper Palace seharusnya mendapat kartu merah, namun VAR memutuskan tidak ada pelanggaran serius.
Guardiola terlihat kesal dengan keputusan wasit, terutama karena City kehilangan peluang mencetak gol. Setelah pertandingan, ia bahkan terlibat adu mulut dengan Henderson. “Dia mempertahankan timnya, kami mempertahankan tim kami. Mereka bertahan dengan baik, dan kami gagal mencetak gol,” ucap Guardiola dengan nada frustrasi.
Insiden ini menambah daftar kontroversi VAR dalam beberapa pekan terakhir, sekaligus memicu pertanyaan apakah aturan tentang pelanggaran kiper di luar area perlu dievaluasi ulang.
Implikasi Kekalahan bagi Masa Depan Manchester City
Kekalahan ini menghentikan tren positif City yang sebelumnya selalu tampil dominan di kompetisi domestik. Guardiola mengakui timnya kurang tajam dalam penyelesaian akhir. “Kami menciptakan peluang, tetapi tidak cukup klinis,” katanya.
Kegagalan Haaland dan Marmoush dalam eksekusi penalti juga memunculkan pertanyaan tentang hierarki penendang di skuad City. Apakah Guardiola perlu menetapkan penalti taker yang lebih jelas, atau membiarkan pemain memutuskan sendiri di lapangan?
Di sisi lain, Crystal Palace layak diapresiasi karena tampil disiplin dan memanfaatkan sedikit peluang yang mereka dapatkan. Kemenangan ini menjadi sejarah bagi klub asuhan Patrick Vieira tersebut, sekaligus bukti bahwa tim kecil pun bisa mengalahkan raksasa seperti City di final. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita manchester city terbaru lainnya hanya dengan klik mancityfootballpro.com.