Calvin Verdonk, lahir pada 26 April 1997 di Dordrecht, Belanda, telah menjadi sosok inspiratif bagi Timnas Indonesia.
Dengan darah Indonesia yang mengalir dari ayahnya yang berasal dari Meulaboh, Aceh, Verdonk memutuskan untuk membela Timnas Garuda, sebuah pilihan yang disambut hangat oleh para penggemar sepak bola tanah air. Jika kalian ingin mencari informasi sepak bola terlengkap dari kami, tentunya kami sarankan anda untuk mengunjungi link MANCITY FOOTBALL PRO.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Awal Karier dan Perjalanan di Eropa
Karier sepak bola Calvin Verdonk dimulai di akademi muda Feyenoord, salah satu klub terbesar dan paling bergengsi di Belanda. Kecintaannya pada sepak bola sudah terlihat sejak kecil, dan ia bergabung dengan akademi Feyenoord untuk mengembangkan bakatnya di lapangan hijau. Verdonk menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub pada 24 April 2014, menandai langkah awal dalam karier profesionalnya.
Debutnya di Eredivisie terjadi pada 8 Maret 2015, saat Feyenoord meraih kemenangan 3–0 melawan Excelsior Rotterdam. Pada tahun-tahun awal kariernya, Verdonk dipinjamkan ke beberapa klub untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak dan mengasah kemampuannya.
Musim 2016–2017 dihabiskannya dengan status pinjaman di PEC Zwolle, di mana ia mendapatkan kesempatan untuk beradaptasi dengan tekanan kompetisi profesional. Selanjutnya, pada musim 2017–2018, ia dipinjamkan ke NEC Nijmegen, di mana ia mencetak gol pertamanya dalam karier profesionalnya, momen penting dalam perkembangannya sebagai pemain.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Menuju Impian!
Naturalisasi dan Debut di Timnas Indonesia
Proses naturalisasi Calvin Verdonk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) merupakan babak baru dalam karier sepak bolanya. Dengan darah Indonesia yang mengalir dari ayahnya yang berasal dari Meulaboh, Aceh, Verdonk merasa terpanggil untuk membela tanah leluhurnya. Proses naturalisasinya berjalan lancar setelah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI pada 3 Juni.
Pada tanggal 4 Juni 2024, Verdonk resmi menjadi WNI setelah menjalani sumpah, menandai resminya ia menjadi bagian dari keluarga besar sepak bola Indonesia. Debut Verdonk bersama Timnas Indonesia menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh para penggemar sepak bola tanah air.
Ia melakukan debutnya pada tanggal 11 Juni 2024, dalam pertandingan penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Filipina. Dalam pertandingan tersebut, Verdonk langsung menunjukkan kualitasnya dengan tampil solid di lini belakang, membantu Timnas Indonesia meraih kemenangan 2-0. Penampilan perdananya ini mendapatkan apresiasi dari pelatih Shin Tae-yong dan para suporter yang hadir di stadion.
Harapan di Tahun 2025/2026
Saat menatap tahun 2025 dan 2026, harapan besar tertumpu pada Calvin Verdonk untuk membawa dampak signifikan bagi Timnas Indonesia. Sebagai pemain yang baru bergabung, Verdonk diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal dalam berbagai ajang penting, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan pengalamannya bermain di Eropa, ia diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan tim dan memberikan rasa percaya diri yang lebih besar bagi rekan-rekannya. Salah satu harapan utama adalah Verdonk dapat membantu Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Ini akan menjadi sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Mengingat terakhir kali Indonesia berpartisipasi di Piala Dunia adalah pada tahun 1938 dengan nama Hindia Belanda. Verdonk diharapkan menjadi salah satu pemain kunci yang dapat mewujudkan impian tersebut, dengan memberikan performa terbaiknya di setiap pertandingan. Selain itu, Verdonk juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pemain muda Indonesia.
Dedikasinya, profesionalismenya, dan semangat juangnya diharapkan dapat memotivasi generasi penerus sepak bola Indonesia untuk terus berkembang dan berprestasi. Dengan kehadirannya, diharapkan akan muncul lebih banyak pemain berkualitas yang dapat membawa Timnas Indonesia meraih kesuksesan di tingkat internasional.